Kultum Tentang Do’a – Melanjutkan materi kultum pada postingan yang kemudian kali ini satubahasa akan memperlihatkan kembali materi tentang kultum singkat atau pendek tentang do’a, kemudian apa sebetulnya makna dari do’a? Nah untuk itu langsung saja anda mampu selengkapnya menemukan jawabannya melalui contoh kultum di bawah ini.
Kultum Pendek Tentang Do’a
>>>>>>>>> Muqaddimah <<<<<<<<<<<
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Ketahuilah, bahwa karakter dasar seorang hamba yakni lemah, miskin, fakir, hina dan membutuhkan majikannya. Dan do’a menjadi senjata yang paling ampuh yang diberikan Yang Mahakuasa SWT kepada hamba-Nya ketika menghadapi aneka macam kesulitan.
Do’a yakni sebuah sarana untuk memperlihatkan kerendahan dan kelemahan seorang hamba serta sifat ketergantungannya kepada Rabbnya. Oleh lantaran yakni itu do’a merupakan bentuk ibadah yang disukai oleh Yang Mahakuasa SWT. Yang Mahakuasa SWT. berfirman:
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَإِنِّيْ قَرِيْبٌ أُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), sebetulnya Aku yakni dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, supaya mereka selalu berada dalam kebenaran”. (QS. al-Baqarah/2: 186)
Ayat di atas menggambarkan kepada kita, bahwa Yang Mahakuasa SWT. dekat dengan hamba-Nya dan mengabulkan setiap do’a yang dipanjatkan hamba-Nya. Sungguh orang yang tidak mau berdo’a kepada Yang Mahakuasa SWT. termasuk orang-orang yang menyombongkan diri. Ia merasa besar lengan berkuasa dan mahir sehingga tidak membutuhkan perlindungan Allah.
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Alangkah buruknya orang yang berkeyakinan mirip itu, lantaran yakni sesungguhnya hakikat manusia yakni lemah, tidak memiliki kuasa sedikitpun meski terhadap dirinya sendiri. Alangkah buruknya orang yang melewati hari demi hari, minggu demi minggu dan bulan demi bulan tanpa pernah menengadahkan tangannya ke langit untuk berdo’a kepada Rabbnya dan mengakui segala kelemahannya. Yang Mahakuasa SWT. juga berfirman:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْ أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عِنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ
“Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”. (QS. al-Mu’min/40: 60).
Contoh Kultum Pendek dan Singkat Tentang Do’a
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Do’a banyak memiliki keutamaan di antaranya disebutkan bahwa do’a mampu merubah ketentuan Yang Mahakuasa SWT. Rasulullah SAW. bersabda:
لَا يُرَدُّ الْقَضَآءَ إِلَّا الدُّعَاء وَلَا يَزِيْدُ فِى الْعُمُرِ إِلَّا الْبِرّ
“Tidak ada yang mampu merubah ketentuan Yang Mahakuasa kecuali do’a dan tidak ada yang mampu menambah umur kecuali kebaikan”. (HR. Tirmidzi)
Selain itu, do’a juga mampu menolak bala dan menghindarkan diri dari bahaya. Imam al-Ghazali berkata: “Jika engkau menanyakan apa faedah do’a, sedangkan ketentuan Yang Mahakuasa itu tidak mampu ditolak lagi, maka ketahuilah bahwa di antara yang menjadi ketentuan itu yakni tertolaknya bala oleh do’a. Dengan demikian do’a merupakan penyebab tertolaknya bala dan datangnya rahmat”
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Bentuk pengabulan do’a dari Yang Mahakuasa SWT. ada tiga, di antaranya yakni dikabulkan di dunia atau ditangguhkan sampai hari selesai zaman atau sebagai penangkal kejelekan yang akan menimpa kita. Rasulullah SAW. bersabda, yang artinya: “tidak seorangpun yang berdoo’a, kecuali akan dikabulkan. Pengabulannya mampu segera di dunia ini, dan mampu juga ditangguhkan di alam awet nanti atau mampu juga digantikan dengan pengampunan dosa sesuai dengan kadar dosanya itu dengan syarat ia tidak berdo’a untuk sebuah perbuatan dosa, atau memutus tali silaturahmi atau isti’jal (menuntut segera terkabul)”. Para sobat bertanya: “Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud isti’jal itu?” Beliau menjawab: “Seseorang berkata: ‘Aku telah berdo’a kepada Rabbku, namun belum juga dikabulkan’”. (HR. At-Tirmidzi)
Jama’ah Shalat Isya’ dan Tarawih Rahimakumullah.
Inilah pentingnya do’a dan rahasia, lantaran yakni itu, berdo’alah pada waktu sempit maupun lapang serta tidak pernah putus asa dari rahmat-Nya. Semoga kita menjadi hamba yang selalu berdo’a kepada-Nya. Amin.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَآئِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Wassalamu’alaikum Warahmatullohi Wabarokatuh.
Itulah contoh kultum mengenai do’a yang biar saja mampu membantu anda dalam menemukan tema kultum yang ingin anda bawakan ketika kuliah tujuh menit. Semoga bermanfaat dan mohon maaf bila ada salah salah dalam penulisan artikel ini.